Rabu, 01 Januari 2020

Revisi artikel uas penyuntingan teks

Pemanfaatan Video Dongeng Nusantara sebagai Media Pembelajaran BIPA

Furi Dyah Wahyuningtyas
Jurusan PBSI, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan
Universitas Muhamadiyah Purwokerto
Email : Furidyahw@gmail.com


ABSTRAK
Pembelajaran BIPA merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan bahasa indonesia kepada dunia. Program pembelajaran ini diadakan karena semakin bertambah tahun, jumlah warga asing yang datang ke Indonesia semakin bertambah. Mereka datang ke Indonesia dengan berbagai macam tujuan, ada yang bertujuan bisnis, bahkan ada pula yang bertujuan untuk melanjutkan pendidikan dalam waktu yang cukup lama. Berada di negara orang dalam waktu yang cukup lama tentu para pendatang dari negara lain ini memerlukan suatu tempat yang dapat menjadi sarana belajar bahasa asli negara tersebut, sehingga dengan didasarkan hal tersebut Kemenristekdikti pun mengadakan program BIPA dengan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun dalam proses pembelajaran BIPA belum semua perguruan tinggi mampu memfasilitasi dengan media pembelajaran yang memadai bahkan cenderung menjenuhkan.
 Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan video dongeng sebagai media pembelajaran BIPA mengingat banyak hal positif yang tekandung dalam cerita dongeng sehingga diharapkan dengan memanfaatkan video dongeng menjadi media pembelajaran tidak hanya membuat mahasiswa asing yang menjadi peserta program BIPA dapat belajar bahasa indonesia dengan cara yang menyenangkan namun juga dapat disisipkan nilai - nilai positif kepada mereka. Adapun metode penelitian berupa deskriptif kualitatif dengan hasil penelitian bahwa video merupakan media pembelajaran yang efektif digunakan dalam program pembelajaran BIPA, dan dongeng merupakan materi yang tidak hanya menyenangkang namun juga penuh nilai  - nilai positif, sedangkan pemanfaatan video dongeng merupakan media pembelajaran yang tidak hanya efektif untuk mengajak peserta didik memahami bahasa indonesia yang baik melalui gambar yang tersedia di video, namun juga secara tidak langsung memperkenalkan kekayaan sastra indonesia ke mata internasional serta melatih kemampuan dan kelancaran bicara bahasa indonesia para peserta BIPA dengan cara meceritakan kembali isi cerita yang ada dalam video dongeng di hadapan peserta lainnya.
Kata kunci : Media Pembelajaran, Dongeng, Pemanfaatan Video Dongeng.

PENDAHULUAN
Indonesia,merupakan salah satu negara yang menjadi incaran kerjasama bagi negara - negara lain yang ada di dunia. Salah satu kerjasama yang telah dilakukan oleh negara indonesia dengan negara lain adalah kerjasama dalam bidang pendidikan. Hal ini terbukti melalui data dari Kemenristekdikti, dimana pada tahun 2016 sudah terdapat 6967 surat ijin belajar yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi. Surat belajar ini merupakan syarat bagi mahasiswa asing untuk memperoleh visa dan ijin tinggal selama masa pendidikan. Untuk dapat memperlancar proses belajar para mahasiwa asing di Indonesia, pihak Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pun bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia untuk mengadakan program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing atau yang disingkat menjadi BIPA. Menurut Laily Nurlina, Proses pembelajaran BIPA mengajarkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi bukan sebagai materi bahasa (linguistik) yang dihafalkan atau dianalisis (2015:389). Hal ini menunjukkan bahwa Program BIPA merupakan salah program yang diadakan untuk para mahasiswa asing agar dapat berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Pembelajaran BIPA tidak hanya terfokus pada materi bahasa indonesia saja, namun juga dapat digunakan untuk memperkenalkan karya sastra asli indonesia. Salah satu karya sastra asli indonesia adalah dongeng, dimana karya sastra ini merupakan karya sastra yang sudah ada secara turun temurun.  Karya sastra dongeng ini juga dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter positif para mahasiswa asing melalui pesan - pesan yang terkandung dalam dongeng - dongeng Nusantara tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Priyono bahwa dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang mengada - ada serta tidak masuk akal dan dapat ditarik manfaatnya (2006:9). Dongeng merupakan salah satu bagian dari budaya indonesia, dimana karya sastra ini seringkali dibacakan oleh orang tua saat anak akan tidur. Hal ini terntu dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran BIPA, ditambah lagi dengan pendapat dari Laily Nurlina bahwa materi membaca yang ada saat ini masih jauh dari pengenalan budaya. (2017:237). Ada berbagai macam kisah dongeng di Nusantara yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran BIPA, dimana saat ini cerita dongeng pun sudah banyak yang dibuat dalam bentuk video animasi.
 Seperti yang telah kita ketahui bahwa video merupakan media yang menampilkan gambar dan tulisan bergerak dengan tujuan menarik minat masyarakat. Sebagai mana pengertian video menurut Rusman, dimana video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran. Maka video juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat dijadikan media agar pesera didik mampu memahami suatu topik pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Ruth Lautfer (1999) bahwa media pembelajaran adalah salah satu alat bantu mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas siswa dan meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran BIPA, terdapat banyak sekali media pembelajaran yang tersedia, mulaidari media pembelajaran audio berupa radio, tape, media pembelajaran visual berupa gambar dan media pembelajaran audio visual berupa TV, dan video pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat dari National Education Associatioan yang menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras dan posisi media pembelajaran. Namun dalam proses pembelajaran BIPA, media pembelajaran yang disajikan kurang menarik minat peserta BIPA, sehingga dalam proses pembelajaran peserta BIPA sering dilanda kejenuhan.
Disisi lain negara kita memiliki karya sastra berupa dongeng yang mengandung nilai - nilai positif,  ditambah lagi dengan banyaknya pihak yang pandai membuat cerita dongeng dalam bentuk video animasi bilingual atau menggunaka dua bahasa. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan video dongeng nusantara sebagai media pembelajaran BIPA, dengan harapan penelitian ini dapat diterapkan ke dalam proses pembelajaran BIPA agar lebih berkualitas.

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas, cermat, objektif dan sistematis berkaitan dengan pemanfaatan video dongeng sebagai media pembelajaran BIPA.  Adapun sumber data penelitian terdiri dari video dongeng Nusantara yang ada di Youtube, beberapa jurnal BIPA serta beberapa informasi yang berasal dari website resmi Kemenristekdikti dan BIPA Universitas Muhamadiyah Purwokerto. Sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana perkembangan pembelajaran BIPA di Indonesia khususnya di wilayah Purwokerto.
Selain itu penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan video dongeng ini diharapkan dapat diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran BIPA, mengingat banyak hal positif yang dapat diambil dari suatu cerita dongeng. Sehingga mahasiswa asing yang menjadi peserta pembelajaran BIPA tidak hanya mampu memahami bahasa indonesia namun juga secara tidak langsung menumbuhkan karakter positif pada diri mereka masing - masing.



Pembahasan
Sesuai dengan hasil pengamatan secara dokumentasi, proses pembelajaran BIPA saat ini masih memerlukan banyak perbaikan khususnya dalam hal media pembelajaran. Maka dari itu sesuai dengan tujuan penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan video dongeng, maka hasil penelitian yang telah di dapatkan berupa :
Video sebagai Media Pembelajaran BIPA
BIPA merupakan program pembelajaran yang berkaitan dengan pengajaran bahasa indonesia kepada pengguna asing atau orang yang berasal dari luar negeri. Dalam hal ini, tenaga pengajar tentu tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian berkomunikasi dua bahasa namun juga memerlukan media pembelajaran yang memadai. Jenis media pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu visual, audio, dan audio visual. Media pembelajaran visual adalah media pembelajaran berupa gambar, sedangkan media pembelajaran audio merupakan media pembelajaran yang hanya dapat menampilkan berbeda dengan media pembelajaran audio visual yang merupakan media pembelajaran yang dat menampilkan gambar dan suara secara bersamaan.
Mengingat bahwa peserta pembelajaran BIPA terdiri dari orang - orang asing, maka media pembelajaran audio maupun visual tentu dirasa kurang menarik bagi para peserta pembelajaran BIPA. Maka dari itu media pembelajaran audio visual merupakan media pembelajaran yang memadai dalam proses pembelajaran BIPA. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari media pembelajaran audio visual yaitu dapat digunakan untuk klasikal maupun individual dan dapat digunakan secara berulang (Anderson,1994:103-105). Melihat kelebihan dari media pembelajaran audio visual ini atau yang lebih dikenal dengan sebutan video maka media pembelajaran ini cukup efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran BIPA sehingga tenaga pengajar cukup terbantu dengan adanya gambar dan suara yang dapat disajikan berulang ulang apabila terdapat peserta BIPA yang belum memahami materi dalam pembelajaran.

Sisi Positif Dongeng bagi Peserta Pembelajaran BIPA
Walaupun dongeng hanyalah cerita fantasi atau khayalan sebagaimana pendapat dari Dudung yang mengartikan bahwa dongeng adalah bentu sastra lama tentang kejadian luar biasa, penuh khayalan, dan tidak benar - benar terjadi. Namun cerita dongeng juga mengandung nilai - nilai positif yang secara turun temurun disampaikan oleh orang tua kepada anak - anak mereka sebelum tidur. Dengan adanya kebiasaan membacakan cerita dongeng sebelum tidur, orang tua pada jaman dahulu dapat menyisipkan nilai - nilai moral kepada anak - anak mereka sehingga nilai - nilai tersebut dapat bertahan hingga anak - anak mereka dewasa. Hal ini menjadi dasar dalam penelitian, dimana peneliti berharap nilai - nilai positif yang terkandung dalam cerita dongeng dapat ditularkan pula kepada para peserta program pembelajaran BIPA. Ada berbagai jenis dongeng di Nusantara ini mulai dari dongeng yang menceritakan tentang kepahlawanan, dewa- dewa, binantang dan lain sebagainya. Salah satu dongeng yang cukup terkenal adalah dongeng si kancil. Dimana dongeng ini menceritakan tentang kecerdikan seekor kancil dalam menghadapi rintangan dalam hidup. Maka dari itu dengan adanya dongeng nusantasa ini, tenaga pengajar tidak hanya mengajarkan materi bahasa indonesia saja namun juga sekaligus menyisipkan nilai - nilai positif kepada para pesara program pembelajaran BIPA.

Pemanfaatan Video Dongeng Sebagai Media Pembelajaran BIPA
Berdasarkan kelebihan media pembelajaran video dan berbagai nilai positif
yang ada dalam suatu cerita dongeng. Maka akan lebih baik lagi ketika dua unsur tersebut digabungkan dan digunakan sebagai media pembelajaran BIPA. Ada berbagai video dongeng nusantara yang tersedia di laman You tube, yang mana hal ini dapat pula digunakan sebagai media pembelajaran yang sangat menarik untuk menyajikan materi pembelajaran BIPA. Walaupun dalam program pembelajaran BIPA hanya terfokus pada pengajaran kemampuan membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa indonesia. Namun dalam prosesnya, juga diperlukan media pembelajaran yang menarik minat belajar peserta program pembelajaran BIPA.
Dalam hal ini, video dongeng nusantara dapat dijadikan menjadi salah satu media pembelajaran BIPA dimana para mahasiswa asing yang menjadi pesera BIPA, dapat lebih memahami materi bahasa indonesia, baik dalam bentuk tulisan maupun pemgucapan yang tersedia dalam video dongeng tersebut. Gambar - gambar yang menarik pun membuat para peserta program pembelajaran BIPA tidak cepat dilanda kejenuhan sehingga proses pembelajaran BIPA pun berlangsug dengan cara menyenangkan. Selain itu media pembelajaran berupa video dongeng Nusantara ini pun dapat digunakan oleh tenaga pengajar untuk melatih keberanian peserta program BIPA untuk menceritakan kembali isi cerita dongeng kehadapan peserta lainnya. Dalam peneliatian, salah satu video dongeng yang ditampilkan adalah dongeng si kancil mencuri timun. Dimana para peserta diminta untuk menyimak cerita sedangkan dosen atau tenaga pengajara program pembelajaran BIPA menjelaskan dengan bahasa indonesia , dan setelah selesai peserta diminta untuk menceritakan kembali isi dongeng tersebut dalam bahasa indonesia.

Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan tujuan awal bahwa penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan video dongeng nusantara sebagai salah satu media pembelajaran BIPA, maka dari pembahasan yang telah diperoleh, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa video dongeng nusantara merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dalam proses pembelajaran BIPA. Hal ini dikarenakan dalam video dongeng terdapat gambar - gambar yang menarik ditambah lagi dengan penyajian video dalam dua bahasa yang semakin mempermudah peserta program pembelajaran BIPA untuk membedakan kata - kata dalam bahasa indonesia danagar dalam bahasa inggris. Video dongeng Nusantara ini juga dapat digunakan untuk melatih keberanian peserta untuk menceritakan kembali isi dongeng dalam bahasa indonesia, yang tak langsung melatih kelancaran berbicara peserta dalam bahasa indonesia yang baik dan benar. Selain dapat digunakan sebagai media pembelajaran BIPA, menyajikan video dongeng ini juga merupakan bentuk pengenalan kekayaan sastra indonesia kepada dunia internasional yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal negara Indonesia.
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti pun mengajukan beberapa saran yang ditujukkan kepada tenaga pengajar, kampus yang mengadakan program BIPA dan Kemenristekdikti. Bagi tenaga pengajar disarankan untuk dapat lebih kreatif dalam menyampaikan materi khususnya dalam program pembelajaran BIPA agar peserta didik tidak mudah jenuh, sedangkan bagi kampus yang mengadakan program pembelajaran BIPA disarankan untuk lebih memperkenalkan program BIPA kepada mahasiswa pada umumya agar mahasiswa asing dan mahasiswa lokal dapat saling berbaur, sementara saran untuk Kemenristekdikti diharapkan program pembelajaran BIPA ini didukung dengan cara menyediakan fasilitas dan media pembelajaran yang memadai.



DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih. (2015). Video sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam Rangka Mendukung Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. 4(1) :63.
Ardini, Pupung Puspa.(2012). Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap Perkembangan Moral Anak Usia 7-8 Tahun. Jurnal Pendidikan dan Anak .1: 46.
Ekayani, Ni Luh Putu.(2017). Pentingnya Penggunanaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Universitas Ganesha.
Habsari, Zaskia. (2017). Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak. Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi. 1(1): 23.
Nurlina, Laily dan Siti Fathonah.(2015). Pengembangan Materi Membaca Bipa Yang Terintegrasi Kearifan Lokal Sebagai Jembatan Komunikasi Antarnegara Prosiding Seminar Nasional Bahas, Sastra dan Kekuasaan. Jurnal Bahasa dan Kekuasaan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurlina, Laily.(2017). Budaya Lokal Dalam Materi BIPA.Jurnal UMP. 237

Selasa, 24 Desember 2019

Artikel Penyuntingan teks ( Teman)

Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Mahasiswa Asing pada Pembelajaran BIPA Melalui Media Teks Cerpen Majalah BOBO

Nindya Putri An’nisa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
(Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
annisanindyaputri5@gmail.com
1701040026
5 A PBSI

Abstrak
Secara ringkas, peneliti akan membahas tentang upaya peningkatan minat baca mahasiswa asing terhadap pembelajaran BIPA melalui media teks cerpen majalah BOBO. Hal ini dikarenakan mahasiswa asing masih banyak yang tidak minat membaca, oleh karena itu mahasiswa asing harus meningkatkan minat baca melalui majalah BOBO, sebab majalah BOBO itu menarik dan di sukai banyak kalangan anak-anak maupun remaja. Upaya peningkatan kemampuan membaca mahasiswa asing harus menguasai bahasa indonesia. Pengajar BIPA juga harus handal dalam menguasai semua materi yang akan di ajarkan kepada mahasiswa asing tersebut.
Kata kunci: peningkatan kemampuan membaca mahasiswa asing

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) adalah sebuah pogram pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua bagi penutur asing. Pada pembelajaran BIPA, terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Dalam pembelajaran BIPA, peserta didik dituntut untuk menguasai semua keterampilan berbahasa. Pembelajaran BIPA tidak seperti pembelajaran bahasa indonesia bagi penutur asli sebagai bahasa pertama. Peserta didik dituntut untuk menguasai bahasa indonesia dalam waktu yang di tentukan. Oleh karena itu, pengajar bertugas menyediakan aktivitas dan menciptakan suasana menyenangkan selama proses pembelajaran BIPA.
Tujuan Penelitian
Agar mahasiswa asing dapat meningkatkan kemampuan membaca melalui media teks cerpen majalah BOBO.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek penelitian adalah penerapan media teks cerpen majalah BOBO.

Pembahasan
Media pembelajaran disajikan berbasis buku sehingga di harapkan dapat mewujudkan kemudahan pembelajaran BIPA kapan saja dan dimana saja. Selama ini terdapat kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan sumber belajar yang tidak sebanding. Pembelajaran BIPA terus meningkat seiring menguatnya peran indonesia dan bahasa indonesia di kancah lebih luas.
Peneliti memilih majalah BOBO media pembelajaran BIPA karena merupakan media yang menarik dan menyenangkan menjadi media edukatif selama pembelajaran berlangsung. Meskipun masyarakat masih beranggapan bahwa majalah BOBO ceritanya bergambar yang ringan dan menyenangkan. Banyak orang yang belum tau definisi tentang majalah BOBO.
Berdasarkan beberapa definisi tentang majalah BOBO tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa majalah BOBO adalah salah satu karya sastra bernilai estetis yang terdiri atas perpaduan antara gambar dan kata yang membentuk sebuah cerita.
Selain itu, majalah BOBO bertujuan untuk memberikan informasi dan hiburan kepada pembaca. Daya tarik berbagai jenis majalah BOBO mengikuti pola yang dapat diprediksikan.

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan artikel upaya peningkatan kemampuan membaca mahasiswa asing pada pembelajaran BIPA melalui media teks cerpen majalah BOBO tersebut masih banyak mahasiswa asing yang belum meningkatkan kemampuan membaca. Oleh sebab itu mahasiswa asing harus berusaha meningkatakan kemampuan dalam membaca cerpen majalah BOBO.
Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna dalam menyusun artikel, kedepannya akan lebih fokus dalam menyusun artikel diatas dengan sumber yang lebih banyak lagi. Dan semoga mahasiswa asing lebih berminat dalam membaca cerpen majalah BOBO.

REFERENSI
https://ejurnal.upi.edu>index.php>RBSPs>article>download>pdf_1
https://journal.unnes.ac.id>sju>index.php>jpbsi>article>download 

Artikel Penyuntingan Teks


Pemanfaatan Video Dongeng Nusantara sebagai
Media Pembelajaran BIPA

Furi Dyah Wahyuningtyas
Jurusan PBSI, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhamadiyah Purwokerto


ABSTRAK
Pembelajaran BIPA merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan bahasa indonesia kepada dunia. Program pembelajaran ini diadakan karena semakin bertambah tahun, jumlah warga asing yang datang ke Indonesia semakin bertambah. Mereka datang ke Indonesia dengan berbagai macam tujuan, ada yang bertujuan bisnis, bahkan ada pula yang bertujuan untuk melanjutkan pendidikan dalam waktu yang cukup lama. Berada di negara orang dalam waktu yang cukup lama tentu para pendatang dari negara lain ini memerlukan suatu tempat yang dapat menjadi sarana belajar bahasa asli negara tersebut, sehingga dengan didasarkan hal tersebut Kemenristekdikti pun mengadakan program BIPA dengan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun dalam proses pembelajaran BIPA belum semua perguruan tinggi mampu memfasilitasi dengan media pembelajaran yang memadai bahkan cenderung menjenuhkan.
 Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan video dongeng sebagai media pembelajaran BIPA mengingat banyak hal positif yang tekandung dalam cerita dongeng sehingga diharapkan dengan memanfaatkan video dongeng menjadi media pembelajaran tidak hanya membuat mahasiswa asing yang menjadi peserta program BIPA dapat belajar bahasa indonesia dengan cara yang menyenangkan namun juga dapat disisipkan nilai - nilai positif kepada mereka. Adapun metode penelitian berupa deskriptif kualitatif dengan hasil penelitian bahwa video merupakan media pembelajaran yang efektif digunakan dalam program pembelajaran BIPA, dan dongeng merupakan materi yang tidak hanya menyenangkang namun juga penuh nilai  - nilai positif, sedangkan pemanfaatan video dongeng merupakan media pembelajaran yang tidak hanya efektif untuk mengajak peserta didik memahami bahasa indonesia yang baik melalui gambar yang tersedia di video, namun juga secara tidak langsung memperkenalkan kekayaan sastra indonesia ke mata internasional serta melatih kemampuan dan kelancaran bicara bahasa indonesia para peserta BIPA dengan cara meceritakan kembali isi cerita yang ada dalam video dongeng di hadapan peserta lainnya.
Kata kunci : Media Pembelajaran, Dongeng, Pemanfaatan Video Dongeng.

PENDAHULUAN
Indonesia,merupakan salah satu negara yang menjadi incaran kerjasama bagi  negara - negara lain yang ada di dunia. Salah satu kerjasama yang telah dilakukan oleh negara indonesia dengan negara lain adalah kerjasama dalam bidang pendidikan. Hal ini terbukti melalui data dari Kemenristekdikti, dimana pada tahun 2016 sudah terdapat 6967 surat ijin belajar yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi. Surat belajar ini merupakan syarat bagi mahasiswa asing untuk memperoleh visa dan ijin tinggal selama masa pendidikan. Untuk dapat memperlancar proses belajar para mahasiwa asing di Indonesia, pihak Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pun bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia untuk mengadakan program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing atau yang disingkat menjadi BIPA. Program ini merupakan salah program yang diadakan untuk para mahasiswa asing agar dapat berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik dan benar. Pembelajaran BIPA tidak hanya terfokus pada materi bahasa indonesia saja, namun juga dapat digunakan untuk memperkenalkan karya sastra asli indonesia. Salah satu karya sastra asli indonesia adalah dongeng, dimana karya sastra ini merupakan karya sastra yang sudah ada secara turun temurun.  Karya sastra dongeng ini juga dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter positif para mahasiswa asing melalui pesan - pesan yang terkandung dalam dongeng - dongeng Nusantara tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Priyono (2006:9), bahwa dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang mengada - ada serta tidak masuk akal dan dapat ditarik manfaatnya. Ada berbagai macam kisah dongeng di Nusantara yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran BIPA, dimana saat ini cerita dongeng pun sudah banyak yang dibuat dalam bentuk video animasi.
 Seperti yang telah kita ketahui bahwa video merupakan media yang menampilkan gambar dan tulisan bergerak dengan tujuan menarik minat masyarakat. Sebagai mana pengertian video menurut Rusman, dimana video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran. Maka video juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat dijadikan media agar pesera didik mampu memahami suatu topik pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Ruth Lautfer (1999) bahwa media pembelajaran adalah salah satu alat bantu mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas siswa dan meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran BIPA, terdapat banyak sekali media pembelajaran yang tersedia, mulaidari media pembelajaran audio berupa radio, tape, media pembelajaran visual berupa gambar dan media pembelajaran audio visual berupa TV, dan video pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat dari National Education Associatioan yang menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras dan posisi media pembelajaran. Namun dalam proses pembelajaran BIPA, media pembelajaran yang disajikan kurang menarik minat peserta BIPA, sehingga dalam proses pembelajaran peserta BIPA sering dilanda kejenuhan.
Disisi lain negara kita memiliki karya sastra berupa dongeng yang mengandung nilai - nilai positif,  ditambah lagi dengan banyaknya pihak yang pandai membuat cerita dongeng dalam bentuk video animasi bilingual atau menggunaka dua bahasa. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan video dongeng nusantara sebagai media pembelajaran BIPA, denga harapan penelitian ini dapat diterapkan kedalam proses pembelajaran BIPA agar lebih berkualitas.

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas, cermat, objektif dan sistematis berkaitan dengan pemanfaatan video dongeng sebagai media pembelajaran BIPA.  Adapun sumber data penelitian terdiri dari video dongeng Nusantara yang ada di Youtube, beberapa jurnal BIPA serta beberapa informasi yang berasal dari website resmi Kemenristekdikti dan BIPA Universitas Muhamadiyah Purwokerto. Sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana perkembangan pembelajaran BIPA di Indonesia khususnya di wilayah Purwokerto.
Selain itu penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan video dongeng ini diharapkan dapat diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran BIPA, mengingat banyak hal positif yang dapat diambil dari suatu cerita dongeng. Sehingga mahasiswa asing yang menjadi peserta pembelajaran BIPA tidak hanya mampu memahami bahasa indonesia namun juga secara tidak langsung menumbuhkan karakter positif pada diri mereka masing - masing.



Pembahasan
Sesuai dengan hasil pengamatan secara dokumentasi, proses pembelajaran BIPA saat ini masih memerlukan banyak perbaikan khususnya dalam hal media pembelajaran. Maka dari itu sesuai dengan tujuan penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan video dongeng, maka hasil penelitian yang telah di dapatkan berupa :
A. Video sebagai Media Pembelajaran BIPA
BIPA merupakan program pembelajaran yang berkaitan dengan pengajaran bahasa indonesia kepada pengguna asing atau orang yang berasal dari luar negeri. Dalam hal ini, tenaga pengajar tentu tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian berkomunikasi dua bahasa namun juga memerlukan media pembelajaran yang memadai. Jenis media pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu visual, audio, dan audio visual. Media pembelajaran visual adalah media pembelajaran berupa gambar, sedangkan media pembelajaran audio merupakan media pembelajaran yang hanya dapat menampilkan berbeda dengan media pembelajaran audio visual yang merupakan media pembelajaran yang dat menampilkan gambar dan suara secara bersamaan.
Mengingat bahwa peserta pembelajaran BIPA terdiri dari orang - orang asing, maka media pembelajaran audio maupun visual tentu dirasa kurang menarik bagi para peserta pembelajaran BIPA. Maka dari itu media pembelajaran audio visual merupakan media pembelajaran yang memadai dalam proses pembelajaran BIPA. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari media pembelajaran audio visual yaitu dapat digunakan untuk klasikal maupun individual dan dapat digunakan secara berulang (Anderson,1994:103-105). Melihat kelebihan dari media pembelajaran audio visual ini atau yang lebih dikenal dengan sebutan video maka media pembelajaran ini cukup efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran BIPA sehingga tenaga pengajar cukup terbantu dengan adanya gambar dan suara yang dapat disajikan berulang ulang apabila terdapat peserta BIPA yang belum memahami materi dalam pembelajaran.

B. Sisi Positif Dongeng bagi Peserta Pembelajaran BIPA
Walaupun dongeng hanyalah cerita fantasi atau khayalan sebagaimana pendapat dari Dudung yang mengartikan bahwa dongeng adalah bentu sastra lama tentang kejadian luar biasa, penuh khayalan, dan tidak benar - benar terjadi. Namun cerita dongeng juga mengandung nilai - nilai positif yang secara turun temurun disampaikan oleh orang tua kepada anak - anak mereka sebelum tidur. Dengan adanya kebiasaan membacakan cerita dongeng sebelum tidur, orang tua pada jaman dahulu dapat menyisipkan nilai - nilai moral kepada anak - anak mereka sehingga nilai - nilai tersebut dapat bertahan hingga anak - anak mereka dewasa. Hal ini menjadi dasar dalam penelitian, dimana peneliti berharap nilai - nilai positif yang terkandung dalam cerita dongeng dapat ditularkan pula kepada para peserta program pembelajaran BIPA. Ada berbagai jenis dongeng di Nusantara ini mulai dari dongeng yang menceritakan tentang kepahlawanan, dewa- dewa, binantang dan lain sebagainya. Salah satu dongeng yang cukup terkenal adalah dongeng si kancil. Dimana dongeng ini menceritakan tentang kecerdikan seekor kancil dalam menghadapi rintangan dalam hidup. Maka dari itu dengan adanya dongeng nusantasa ini, tenaga pengajar tidak hanya mengajarkan materi bahasa indonesia saja namun juga sekaligus menyisipkan nilai - nilai positif kepada para pesara program pembelajaran BIPA.

C. Pemanfaatan Video Dongeng Sebagai Media Pembelajaran BIPA
Berdasarkan kelebihan media pembelajaran video dan berbagai nilai positif
yang ada dalam suatu cerita dongeng. Maka akan lebih baik lagi ketika dua unsur tersebut digabungkan dan digunakan sebagai media pembelajaran BIPA. Ada berbagai video dongeng nusantara yang tersedia di laman You tube, yang mana hal ini dapat pula digunakan sebagai media pembelajaran yang sangat menarik untuk menyajikan materi pembelajaran BIPA. Walaupun dalam program pembelajaran BIPA hanya terfokus pada pengajaran kemampuan membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa indonesia. Namun dalam prosesnya, juga diperlukan media pembelajaran yang menarik minat belajar peserta program pembelajaran BIPA.
Dalam hal ini, video dongeng nusantara dapat dijadikan menjadi salah satu media pembelajaran BIPA dimana para mahasiswa asing yang menjadi pesera BIPA, dapat lebih memahami materi bahasa indonesia, baik dalam bentuk tulisan maupun pemgucapan yang tersedia dalam video dongeng tersebut. Gambar - gambar yang menarik pun membuat para peserta program pembelajaran BIPA tidak cepat dilanda kejenuhan sehingga proses pembelajaran BIPA pun berlangsug dengan cara menyenangkan. Selain itu media pembelajaran berupa video dongeng Nusantara ini pun dapat digunakan oleh tenaga pengajar untuk melatih keberanian peserta program BIPA untuk menceritakan kembali isi cerita dongeng kehadapan peserta lainnya. Dalam peneliatian, salah satu video dongeng yang ditampilkan adalah dongeng si kancil mencuri timun. Dimana para peserta diminta untuk menyimak cerita sedangkan dosen atau tenaga pengajara program pembelajaran BIPA menjelaskan dengan bahasa indonesia , dan setelah selesai peserta diminta untuk menceritakan kembali isi dongeng tersebut dalam bahasa indonesia.

Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan tujuan awal bahwa penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan video dongeng nusantara sebagai salah satu media pembelajaran BIPA, maka dari pembahasan yang telah diperoleh, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa video dongeng nusantara merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dalam proses pembelajaran BIPA. Hal ini dikarenakan dalam video dongeng terdapat gambar - gambar yang menarik ditambah lagi dengan penyajian video dalam dua bahasa yang semakin mempermudah peserta program pembelajaran BIPA untuk membedakan kata - kata dalam bahasa indonesia danagar dalam bahasa inggris. Video dongeng Nusantara ini juga dapat digunakan untuk melatih keberanian peserta untuk menceritakan kembali isi dongeng dalam bahasa indonesia, yang tak langsung melatih kelancaran berbicara peserta dalam bahasa indonesia yang baik dan benar. Selain dapat digunakan sebagai media pembelajaran BIPA, menyajikan video dongeng ini juga merupakan bentuk pengenalan kekayaan sastra indonesia kepada dunia internasional yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal negara Indonesia.
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti pun mengajukan beberapa saran yang ditujukkan kepada tenaga pengajar, kampus yang mengadakan program BIPA dan Kemenristekdikti. Bagi tenaga pengajar disarankan untuk dapat lebih kreatif dalam menyampaikan materi khususnya dalam program pembelajaran BIPA agar peserta didik tidak mudah jenuh, sedangkan bagi kampus yang mengadakan program pembelajaran BIPA disarankan untuk lebih memperkenalkan program BIPA kepada mahasiswa pada umumya agar mahasiswa asing dan mahasiswa lokal dapat saling berbaur, sementara saran untuk Kemenristekdikti diharapkan program pembelajaran BIPA ini didukung dengan cara menyediakan fasilitas dan media pembelajaran yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih. (2015). Video sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam Rangka Mendukung Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. 4(1) :63.
Ardini, Pupung Puspa.(2012). Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap Perkembangan Moral Anak Usia 7-8 Tahun. Jurnal Pendidikan dan Anak .1: 46.
Ekayani, Ni Luh Putu.(2017). Pentingnya Penggunanaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Universitas Ganesha.
Habsari, Zaskia. (2017). Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak. Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi. 1(1): 23.


Minggu, 03 Maret 2013

NAFSU

 Dia tak terlihat namun dapat dirasakan
 Dia lebih menakutkan dari hantu berkeliaran
 Dia menusuk dari dalam, buat kita tak sanggup melawan
 Dia bersarang dalam hati dan pikiran
 Hingga kita kalah dengan perasaan
 Dia tak dapat terkalahkan
 walau dengan berbagai senapan
 Satu - satunya cara tuk melawan
 Hanya beriman kepada Tuhan ( Allah swt )
 
 


Kamis, 14 Februari 2013

Sudahkah kalian menggapai cita cita kawan...

Hai... kawan :D
Masih ingatkah kita dengan cita cita masa kecil
Hmm... pasti ada yang bilang mau jadi
Dokter...
Guru....
Pilot...
Insinyur....
Astronot...
Presiden...
dan masih banyak lg...
bagaimana dengan saat ini...
sudahkah kalian menggapai cita cita itu ?
Kawan... jadikanlah cita cita kita menjadi nyata
bukan hanya sekedar mimpi belaka